Thursday, July 23, 2009

MUHAMMAD ALI RAIHAN

Jika anda menyaksikan berita sebulan lalu, ketika berbagai stasiun tv menyiarkan hingar binger para kontestan pilpres (walaupun sebenarnya rakyat banyak yang tak hingar binger) ada sebuah berita yang terselip. Berita ini mungkin tak berarti bagi anda, jika benar berarti anda seperti kebanyakan orang saat itu dan saat ini. Berita itu memang terselip diantara headline berita yang saat itu sangat besar. Berita tersebut tidak sehebat berita SBY, MEGA, JUSUF KALLA, ataupun berita MANOHARA yang menyedot perhatian orang banyak. Berita itu sangat tak berarti bagi kebanyakan orang.

Tapi berita itu sangat berarti bagiku.

Namanya Muhammad Ali Raihan, usianya hanya dua tahun. Tidak tinggal di Jakarta, tapi di sudut Indonesia jauh dari kota. Namanya mengandung nama orang terkenal walaupun dia sendiri tak pernah mengetahuinya, atau bahkan takkan pernah merasakan jadi orang terkenal di dunia. Saat ini dia telah hidup bahagia, walaupun sebelumnya tak mengalami kebahagiaan. Mungkin namanya takkan dikenang banyak orang layaknya Michael jakson atapun Muhammd Ali sendiri, mungkin hanya sedikit orang yang tak pernah mengenalnya yang akan mengingatnya. Orang yang mengasihinya dengan tulus mungkin. Wajahnya tak seberwibawa SBY saat itu, tapi mungkin kelak dia bisa saja jadi pengganti SBY selanjutnya.

Namanya Muhammad Ali Raihan, usianya dua tahun. Saat berita itu ditayangkan dia sedang tidur di sebuah tempat tidur putih. Dengan baju warna kuning dan celana panjang, terlihat sangat damai. Orang tua Muhammad Ali Raihan mungkin tak pernah menginginkannya atau juga tak sanggup merawatnya karena menanggung beban yang berat. Muhammad Ali Raihan sendiri menanggung beban yang berat walaupun dia sendiri takkan pernah menyadarinya, ataupun mengetahuinya. Orangtuanya meninggalkanya di sebuah rumah sakit kecil, di usianya yang enam bulan. Segelintir orang menyayanginya, kemudian merawatnya dengan baik yaitu para juru rawat di rumah sakit tersebut. Mereka membesarkannya sampai usianya dua tahun.

Muhammad Ali Raihan terlihat seperti tidur di sebuah kasur putih ketika berita itu ditayangkan. Ternyata Muhammad Ali Raihan memang sedang tidur tapi untuk selamanya di dunia ini. Muhammad Ali Raihan meninggal di usianya yang dua tahun. Tak ada orang tua yang mendampinginya, tapi Muhammad Ali raihan tetap ada yang menangisinya, orang yang mungkin dianggap orang tua baginya walaupun dia tak pernah mengenal arti orang tua sesungguhnya. Muhammad Ali Raihan meninggal karena penyakit yang dianggap tak ada obatnya, walaupun dia sendiri tak pernah mengetahuinya apalagi menginginkannya. Muhammad Ali Raihan mendapat penyakit AIDS dari ibunya yang meninggalkannya dengan alasanya sendiri di rumah sakit saat usianya enam bulan.

Untukmu Muhammad Ali Raihan, inilah janjiku kepadamu ketika aku melihat berita tersebut, aku menepatinya.

Semoga orang yang membaca tulisan ini dapat ikut mendoakannya.

Untumu MUHAMMAD ALI RAIHAN usia dua tahun, tidurlah dengan damai.

No comments: